top of page

Etika Ayam Aduan Dalam Tanah Toraja

  • Writer: ayam sate
    ayam sate
  • Oct 20, 2018
  • 2 min read

Kebiasan sabung ayam itu memang sudah ada di tanah toraja sejak mulai dulu kala. Bahkan tradisi beradu ayam itu sudah ada awal kalinya pemerintahan belanda masuk ke tempat indonesia. Sampai saat ini banyak diketahui ajang laga ayam di toraja, dalam kebudayaan tanah toraja sendiri beradu ayam adalah kebudayaan yang sudah melekat lama.


Sabung ayam di toraja sudah diketahui jauh sebelum masuknya kolonial belanda pada th. 1906 masehi. Sabung ayam dalam budaya toraja adalah satu di antara langkah penyelesaian sengketa untuk beberapa pihak berselisih berkaitan masalah apapun yang mereka tidak bisa lakukan sendiri.


Laga ayam ikut diselesaikan menjadi pemenuhan ritual kepercayaan atau aluk yang manakah bulu sayap ayam jago bangkok jantan diambil dan ditancapkan di "tuang-tuang" atau bentangan bambu-bambu kecil menjadi ikon penolak bala pada acara "aluk rambu solo". Pada jaman awal kalinya belanda kuasai dan menyuruh toraja, sabung ayam adalah tradisi dalam budaya toraja, walau ikut sering buatlah atena taruhana atau judi di pasar atau di upacara tradisi.


Makna sabung ayam dalam peradilan beberapa orang toraja diketahui dengan istilah si londongan. Tata langkah peradilan sabung ayam ( si londongan ) disadari dan diliat resmi serta dihormati apa-pun ketentuannya oleh beberapa orang, walau gak ada saksi-saksi dan alat-alat bukti beda seperti yang umum di pengadilan moderen itu.


Metode peradilan ini diselesaikan oleh badan dewan tradisi beberapa orang toraja. Siapa saja yang kalah jadi dalam pertandingan itu yang sudah disetejui dengan dan ditonton oleh orang sekampung ini jadi yang kalah mesti taat kepada dia yang sudah menang dalam pertandingan itu. Gak ada unjuk perasaan, ditambah lagi anarki, sebab dalam kompetsi itu sejumlah pihak perasaan dari hasil peradilan ini sudah yang sangat adil. Namun dalam perubahannya tradisi sabung ayam lantas jadi ajang taruhan di banyak kesempatan dan ada bermacam tempat.


Untuk etika sabung ayamnya yang dimainkan oleh suku bugis dengan pertempuran memanfaatkan taji atau penambahan dengan memanfaatkan satu logam tajam yang biasa dimaksud dengan pisau taji. Dalam pertempuran umumnya pemilikayamyang diprioritaskan untuk masuk ajang untuk sama sama perjumpaan serta berjabat tangan lalu dari semasing pihak menempatkan pisau pada kaki ayam itu.


Pemasangan taji pisau mesti dipastikan dengan persetujuan, menempatkan satu atau dua pisau. Selanjutnya ayam di terlepas untuk di pertempuran sampai ada satu diantaranya yang kalah. Untuk menyaksikan isyarat kekalahan itu umumnya berbentuk ayam lari sebab kalah mental, ayam cuma diam saja waktu terserang pukulan, ayam mati sebab mengenai taji. Serta sepanjang pertempuran pemilik tak dapat masuk ajang sabung ayam terkecuali untuk ambil ayam sewaktu dipandang kalah oleh juri.


Sekiranya ayam yang dipertarungkan cuma diam waktu di serang jadi otamatis ayam dinyatakan kalah. Namun untuk pastikan ayamnya kalah , pemilik dapat ambil ayam serta memasangkan kayu bercagak yang dapat dipasangkan pada kepala ayam ynag kalah. Serta ayang yang menang itu haruskan untuk mematik kepala ayam sejumlah 3 kali baru dipandang seperti pemenang yang resmi, bila tak mengerjakan nya maka dapat dipandang seri.


Akan tetapi dinaman modernini sabung ayam saat ini banyak dikerjakan lewat cara online serta itu dapat adnda temukan di internet yang sekarang sudah demikian banyak agen judi online sabung ayam yang bisa anda maikan dan ada permainan yang lainnnya yang bisa anda dapatkan pada agen situs judi online itu.


Informasi Lebih Lanjut Dapat Hubungi kami Di :

Wechat : Bolavita

WA : +6281377055002

Line : cs_bolavita

BBM PIN : BOLAVITA ( Huruf Semua ) http://sabungayam.life/

 
 
 

Recent Posts

See All

Commentaires


Join my mailing list

  • White SoundCloud Icon
  • White Facebook Icon
  • White Twitter Icon
  • White Instagram Icon
  • White YouTube Icon

© 2023 by DAILY ROUTINES. Proudly created with Wix.com

bottom of page